Strories . . . . Dea . . . . just sharing . . . . . . . stories-dea.blogspot.com . . . . dea.crazy.a@gmail.com

Selasa, Juli 21, 2009

Brooke Shields Mengenang Michael Jackson


Jakarta (ANTARA News) - Semua orang bingung dengan hubungan kami. Tak ada yang mengerti dan aku tak peduli. Ibuku selalu sangat positif dan baik kepadanya, sebaliknya dia juga menyayangi ibuku. Ibu senang mencandainya dan menggelitikinya bagaikan ke anak kecil, sebaliknya Michael selalu mengusili ibu. Dia bilang, "Kamu beruntung bisa dekat dengan ibumu." Dia memang memiliki hubungan sangat berbeda dengan ayahnya, dan aku kira dia iri pada hubungan kami.Kami membangun hubungan lama sekali dan tidak pernah ada kepalsuan di situ. Orang berharap apapun di dunia hiburan atau Hollywood berlangsung singkat, tapi bagiku bukan cerita aneh kami abadi berteman. Orang ingin cerita buruk atau berita menghebohkan, dan sejujurnya, sejak kami pertamakali bertemu saat aku berusia 13 tahun, kami sudah saling memahami dan bersahabat, dan kami tak ingin mengubahnya menjadi yang lain.Aku melanjutkan SMA dan berkuliah, dan aku harus memaksakan diri untuk ini, sementara dia tidak mengalami kemewahan itu. Dia selalu tertawa ketika kuceritakan apapun yang terjadi di kampus atau sekolah.Aku kira, dia tidak kesampaian sehingga aku harus membagi pengalaman ini dengan bercerita padanya soal olahraga atau pemandu sorak.Apa pandanganku soal pernikahannya dengan Lisa Marie? Aku kira kami bukan orang yang kolot, seseorang seperti Michael bukan orang yang jatuh cinta pada orang lain untuk kemudian menikahinya.Aku kira ada sedikit orang yang membuat dia nyaman bersamanya, dan aku tahu soal Lisa Marie, dia sangat lembut, dia bisa membuatnya nyaman, mereka bisa berbicara mengenai hal-hal yang aku yakin Lisa memahaminya seperti dia memahami ayahnya (Elvis Presley). Jadi aku kira dia berusaha membiasakan diri. Ada saat ketika dia mengajakku menikah, dan aku akan berkata, "Kamu memilikiku di seumur hidupmu, kamu tak perlu menikahiku, aku akan lanjut dan teruskan hidupku, memiliki keluarga dan anak-anakku sendiri, dan aku selalu menjadi milikmu."Dia tidak bernah benar-benar melamarku secara resmi. Dia hanya bilang, "Kenapa kita tidak mengadopsi anak saja? (Kujawab) Cara hatimu bekerja adalah apa yang aku inginkan ada dalam hidupku, dan aku bilang padanya, 'Kamu selalu memiliki hatiku, kita tak perlu mengadopsi bayi, dan aku kira memang indah jika kamu menginginkan anak, mengadopsi anak."Aku memang ingin jatuh cinta dan menikah, kemudian mempunyai anak-anakku sendiri, lalu kukatakan, "Aku kira kamu tak perlu sampai melakukan itu." Percakapan ini terjadi, kuingat, sebelum dia menikahi Lisa Marie di usia kesembilanbelas. Dia membicarakan itu denganku, dan kubilang, "Aku rasa ini bukan hal terbaik yang mesti kulakukan." Aku baru saja lulus kuliah, dan ingin jatuh cinta serta sebuah kisah indah, aku masih bermimpi soal itu. Dia hanya begitu tersentuh oleh begitu banyak anak-anak Rumania yang yatim piatu, dan dia ingin menaungi mereka, dan aku benar-benar ingin bekerja bersamanya menangani anak-anak itu, tetapi hal itu akan membuat hidupku berantakan.Aku berharap saat Anda menulis ini tidak terdengar ganjil. Ini adalah tentang seorang pemuda yang terus berusaha mencari kebahagiaan. Aku rasa dia ingin memanfaatkan kemampuannya dan mengubah kehidupan orang-orang, dan dia tahu sekali aku juga ingin melakukan itu bagi dunia. Makanya, dia akan merangkul seseorang sepertiku, dan berkata, "Bagaimana kita bisa membuat perbedaan, adalah lebih mudah mengadopsi seorang anak jika kita menyatu." Dia tak pernah secara resmi berkata, "Maukah kamu menikah denganku," itu tak pernah kejadian, dia tidak pernah sejelas itu, tetapi aku kira dia orang yang terus berusaha menggapai kebahagiaan.Masalahnya adalah saat Anda berupaya mengungkapkan masalah ini ke masyarakat, maka tabloid-tabloid akan mendakwanya dengan berita, "Dia ingin hidup bersama dengan Brooke Shields dan mengadopsi anak," dan berita itu terdengar menjengkelkan. Berita seperti itu tak penah jelas.Dia bertemu dengan orang yang dia cintai seumur hidupnya dan tak mau melepasnya, dan dia ingin semuanya hidup harmoni karena dia tak ingin keluar dari dunia yang begitu ganas dan terlalu banyak masalah yang mesti dipecahkan, dan itu semua wajar.Aku melihat banyak orang berada pada posisi dimana mereka berusaha menarik orang lain ke dalam lingkarannya, karena keluar dari kehidupannya meski hanya keluar untuk jalan-jalan menjadi terlalu mahal untuknya.Itulah mengapa dia menciptakan Neverland, karena dia ingin mengajak orang masuk sehingga dia tak harus meninggalkannya sekaligus bisa merasakan kebahagiaan orang lain dan mendapatkan kembali sesuatu yang dia rasakan hilang darinya. Jadi benar dia ingin menjadi seorang yang menjadi penyeru bagi yang lainnya.Aku tak bisa menebak mengapa tahun-tahun terakhir dia begitu menantang. Aku kira intinya, saat Anda menjauhi diri anda sendiri sejauh dan selama itu, dan jika Anda tidak cukup sehat untuk itu, karena ada periode masa manakala aku pikir musiknya adalah kekuatannya, dan itu adalah saat dia menyaring dan menceburkan dirinya ke situ, dan jelaslah dia tahu apa yang diharapkan dan mampu mewujudkan apa yang dia inginkan. Kehidupannya, aku kira, sangat sulit untuk diselami, dan aku tidak tahu jika orang di sekitarnya telah berusaha keras menolongnya.Aku rasa dia tidak dikelilingi orang-orang baik. Kukira dia hanya menciptakan dunia yang dia rasakan aman untuk dimasukinya.Kami kerap pergi bersama ke restoran, saat itu kami linglung, tapi setidaknya kami menemukan satu restoran dan meja kosong. Masuk keluar restoran itu sia-sia, tapi kami tetap melakukannya, namun perlahan tapi pasti, dia berhenti pergi ke restoran. Dia pun semakin kurus dan kurus saja...mulanya dia mengejekku karena selagi aku di kampus, selalu ada pesta bir atau sejenisnya, dan dia akan berkata, "Aku tidak percaya kamu mabuk," dan aku akan jawab, "Ini kampus lho, itu yang kamu lakukan di kampus, minum-minum, gila-gilaan sampai kamu tak mau lagi minum, ya begitulah dunia kampus," lalu dia menjauhi semua jenis alkohol, menjauhi semuanya, dan dia pun begitu steril.Dia menertawaiku karena aku hidup tidak sehat.Aku patah hari karena dia seperti berusaha lari (dariku), aku merasa dia seperti menghindar. Aku mengkhawatirkan kondisi keuangannya, mengkhawatirkan anak-anaknya, mengkhawatirkan kesehatannya. Aku selalu khawatir dengan kesehatannya karena aku lihat dia terlalu kurus. Dia menggodaku, khususnya saat masih kuliah, karena aku berubah gemuk, dan aku bilang, "Aku tahu kamu mau bilang aku gendut kan, tapi..." dan aku sebenarnya bercanda, tapi dia menjadi sangat sangat tahu diri, dalam soal apapun, aku balik bilang, "Aku rasa kamu tambah kurus saja." Dari situ, aku mulai mengkhawatirkan kesehatannya.Aku lihat dia semakin menjauh saat hidup kami berubah. Pada semua peristiwa besar dalam hidupku, dia selalu menemaniku, apakah itu saat ayahku meninggal dunia, saat aku melahirkan putri pertamaku, dan masa-masa gawat setelah melahirkan anak, kami ngobrol, namun kemudian semakin sulit nyambung, dan beberapa orang di kehidupannya yang sering kumintakan untuk disambungkan padanya, dipecat atau meninggalkannya atau menjauhinya, dan pada beberapa tahun terakhir hidupnya, aku semakin sulit mendapatkan nomor telepon yang benar untuk bisa berbicara dengannya.Aku suka merasa bahwa aku adalah sahabatnya. Itulah yang selalu terjadi, dan persahabatan kami tidak pernah putus, sebaliknya hidup abadi.Apapun yang terjadi, satu hal yang tak pernah terlewatkan kalau kami berbicara di telepon adalah dia selalu cekikian atau tertawa, lalu menyapa, "Oh, Brooke," dan aku tetap seperti yang dulu, bagiku itulah hal terpenting dari kami berdua. Aku ingin dia akrab dengan anak-anakku, tetapi semakin sulit saja mengajaknya keluar rumah dan mengunjungiku, sepertinya trauma. Aku rasa dia seharusnya tak berakhir dengan cara seperti itu. Aku
http://www.antaranews.com/view/?i=1247717835&c=SBH&s=MUS