Strories . . . . Dea . . . . just sharing . . . . . . . stories-dea.blogspot.com . . . . dea.crazy.a@gmail.com

Kamis, Juli 23, 2009

Sederhana Tapi Mengena

"Heal The World"

There's A Place InYour Heart
And I Know That It Is Love
And This Place Could Be Much
Brighter Than Tomorrow
And If You Really Try
You'll Find There's No Need To Cry
In This Place You'll Feel
There's No Hurt Or Sorrow

There Are Ways
To Get There
If You Care Enough
For The Living
Make A Little Space
Make A Better Place...

Heal The World
Make It A Better Place
For You And For Me
And The Entire Human Race
There Are People Dying
If You Care Enough
For The Living
Make A Better Place
For You And For Me

If You Want To Know Why
There's A Love That
Cannot Lie
Love Is Strong
It Only Cares For Joyful Giving
If We Try We Shall See
In This Bliss We Cannot Feel
Fear Or Dread
We Stop Existing And
Start Living

Then It Feels That Always
Love's Enough For Us Growing
So Make A Better World
Make A Better World...

Heal The World
Make It A Better Place
For You And For Me
And The Entire Human Race
There Are People Dying
If You Care Enough
For The Living
Make A Better Place
For You And For Me

And The Dream We Were
Conceived In
Will Reveal A Joyful Face
And The World We
Once Believed In
Will Shine Again In Grace
Then Why Do We Keep
Strangling Life
Wound This Earth
Crucify Its Soul
Though It's Plain To See
This World Is Heavenly
Be God's Glow

We Could Fly So High
Let Our Spirits Never Die
In My Heart
I Feel You Are All
My Brothers
Create A World With
No Fear Together We'll Cry
Happy Tears
See The Nations Turn
Their Swords
Into Plowshares

We Could Really Get There
If You Cared Enough
For The Living
Make A Little Space
To Make A Better Place...

Heal The World
Make It A Better Place
For You And For Me
And The Entire Human Race
There Are People Dying
If You Care Enough
For The Living
Make A Better Place

For You And For Me


"You Are Not Alone"


Another day has gone
I'm still all alone
How could this be
You're not here with me
You never said goodbye
Someone tell me why
Did you have to go
And leave my world so cold

Everyday I sit and ask myself
How did love slip away
Something whispers in my ear and says
That you are not alone
For I am here with you
Though you're far away
I am here to stay
But you are not alone
For I am here with you
Though we're far apart
You're always in my heart
But you are not alone

'Lone, 'lone Why, 'lone

Just the other night
I thought I heard you cry
Asking me to come
And hold you in my arms
I can hear your prayers
Your burdens I will bear
But first I need your hand
Then forever can begin

Everyday I sit and ask myself
How did love slip away
Something whispers in my ear and says
That you are not alone
For I am here with you
Though you're far away
I am here to stay
For you are not alone
For I am here with you
Though we're far apart
You're always in my heart
For you are not alone

Whisper three words and I'll come runnin'
And girl you know that I'll be there
I'll be there
You are not alone
For I am here with you
Though you're far away
I am here to stay

For you are not alone
For I am here with you
Though we're far apart
You're always in my heart
For you are not alone
For I am here with you
Though you're far away
I am here to stay

For you are not alone
For I am here with you
Though we're far apart
You're always in my heart
For you are not alone...

semua lirik-lirik itu begitu sederhana. mudah dipahami maknanya oleh orang-orang awam sepertiku. tidak membuat bingung atau sibuk mencari di kamus apa arti kata-katanya. karena kata yang dipakai adalah kata yang sederhana. namun, dengan menyenandungkannya dan mendengar sang pelantun mengiramakannya, begitu menyentuh dan mengena. seolah kita tak perlu lagi mencari kata-kata lain yang bernilai seni tinggi untuk mengungkapkan apa yang kita rasakan, yang pada akhirnya orang lain yang tak begitu mengerti apa yag kita maksud malah akan salah paham.

dan tentang heal the world, kurasa... kita perlu cinta pada orang lain. perlu memahami orang lain. hingga kita bisa memahami apa yang sedang ada di dunia. bahwa masih banyak orang di dunia ini, anak-anak, remaja, dewasa, muda, maupun tua yang membutuhkan kasih sayang kita untuk mereka. jangan kita selalu berbuat "apapun yang ku mau". karena bisa membuat orang lain menderita. kasih sayang membuat kita hidup, dewasa, dan saling memahami.jangan buat perbedaan sebagai pangkal perselisihan, karena perbedaan adalah warna yang indah yang patut kita jaga kelestariannya.

For you are not alone
For I am here with you
Though we're far apart
You're always in my heart
For you are not alone...
sedih dan penuh kepedihan memang. dan pada kenyataannya memang tak ada yang selalu tetap di samping kita saat kita mengingkan seseorang agar selamanya tetap di samping kita. semua datang dan pergi seperti siklus kehidupan. dan itu memang suatu hal yang telah digariskan. namun kerap kali kita tak mau hal itu terjadi. kita tak dapat menerima bahwa seseorang dapat meninggalkan kita setelah ia berkata bahwa ia tak akan pernah meninggalkan kita. namun bagaimana kita bisa mencegah semua itu bila telah terjadi. kehidupan seolah hampa dan tak berarti. berkali-kali kita mencoba meyakinkan bahwa semua itu bohong, tapi tetap saja semua itu terjadi. dan mau tak mau kita akan menangis meraung-raung menginginkannya kembali. dan pada akhirnya kita akan tetap hanya bisa meraung-raung. dan pada akhirnya diri kita sendirilah yang akan menemani diri kita di kala sepi mendera kita. karena sesungguhnya diri kita terbagi atas dua bagian yaitu kita dan diri kita di dalam nurani kita yang selalu setia setiap saat untuk datang menemani kita dalam sepi dan senantiasa menghibur kita kala kita menginginkan pengbhiburan itu.

Rabu, Juli 22, 2009

Tak Ada Yang Abadi

Tak ada yang abadi...

Biarkan aku bernafas sejenak sebelum hilang....

Tak 'kan selamanya tanganku mendekapmu
Tak 'kan selamanya raga ini menjagamu
Jiwa yang lama segera pergi bersiaplah para pengganti...

Tak ada yang abadi

Tak ada yang abadi...

Mungkin jika Michael atau micaeel (atau nama panggilan yang lainnya, terserah yang baca aja yang penting yang dimaksud adalah orang yang sama) diberi kesempatan bisa ngomong ke kita semua para fans beratnya dan keluarga serta semua kerabatnya, kemungkinan kata-kata itu yang akan meluncur dari mulut pelantun tembang you are not alone itu. Karena memang kenyatannya banyak yang menyayangkan dan bicara bahwa Micaeel meninggalkan kita di saat yang tidak tepat. Tapi siapalah yang tahu tepat atau tidaknya seseorang meninggal? Ya kan?
Bahkan lebih mungkin lagi kalau saat inilah yang paling tepat menurut Micaeel. Siapa yang tahu kan? Tak ada yang tahu kapan ketepatan seseorang meninggal dan hanya Tuhan yaitu Allah swt. yang tahu semua itu. Jadi kita tak bisa mengatakan dan mengelu-elukan bahwa kematiannya bukan di saat yang tepat. Tapi mungkin itu semua menjadi ungkapan kita karena kita tak ingin kehilangan dia. Itu bisa jadi, karena sampai sekarangpun aku juga belum percaya 100% bahwa sang bintang berpijar itu telah tiada.
Jadi mana yang benar atau yang berucap salah? Sebenarnya tak ada yang salah dengan kata-kata atau kalimat ungkapan lainnya yang mengisyratkan kesedihan kita. Tinggal bagaiman kita menanggapi semua itu dengan positif. Dan selalu menerima apa yang ditakdirkan oleh yang kuasa dengan selalu berdo'a dan berusaha ke jalan yang positif.
Aku juga belum tahu kapan aku bisa menerima dengan penuh hati dan ikhlas atas kepergian dia.
Aku belum bisa sepenuhnya dapat menerima keputusan raja alam semesta ini karena penderitaan yang belum kunjung berhenti yang dialami oleh raja pop dunia kita. Dia juga belum kunjung tenang di alam sana. Dan tapi aku juga selalu berdo'a untuk kenyamanan dan ketenangannya di sana. Amin...

Selasa, Juli 21, 2009

Michael Jackson Dibunuh?




Jakarta (ANTARA News) - La Toya Jackson, kakak perempuan mega bintang Michael Jackson, dalam wawancara dengan Harian Inggris Daily Mail, menuduh sekelompok orang rakus telah bersekongkol membunuh Sang Raja Pop.Saudara terdekat Jacko dan orang yang dipercaya menandatangani surat kematian King of Pop ini, menggambarkan Michael sebagai sosok kesepian dan terisolasi akibat ulah intrik pencari uang.Dia menuduh intrik ini telah memutus Michael dari keluarga dan teman-temannya, serta memaksanya menyepakati manggung untuk 50 konser yang jelas di luar keinginannya.La Toya juga yakin adiknya telah dijejali obat-obatan oleh orang-orang yang ingin mengendalikan semangatnya. Dia menyebut orang-orang ini telah memperlakukan Michael sebagai "sapi perah" yang bebas mereka eksploitasi. Merekalah yang terlibat langsung dalam kematian Michael, kata La Toya. "Saya yakin Michael dibunuh, saya sudah mengira dari awal. Tak hanya melibatkan seorang, namun sudah merupakan persekongkolan," kata La Toya yang kini berumur 53 tahun.Dia menilai Michael telah berada di lingkaran orang-orang yang salah. Michael terlalu penurut, pendiam dan penyayang sehingga orang-orang memperalatnya dan berlomba mendekatinya."Kurang sebulan lalu, saya katakan saya menduga Michael bakal mati sebelum manggung di London karena dia dikelilingi orang yang tidak sesuai dengan hatinya. Michael telah dihargai miliaran dolar AS. Ketika orang dihargai semahal itu, maka akan ada orang-orang rakus di sekelilingnya. Saya bilang pada keluarga sebulan lalu, dia tidak akan bisa manggung di London. Dia lebih berharga saat mati ketimbang saat hidup.""Di akhir hidupnya, Michael terisolir dari keluarganya. Dia tidak punya teman sejati. Dia orang yang paling kesepian di dunia. Saya tahu bahwa sesuatu yang buruk tengah terjadi."La Toya lalu mengungkapkan detail peristiwa yang terjadi di puri indah berharga 60.000 poundsterling sebulan di Beverly Hills. Michael tidak ditemukan di tempat tidur seperti selama ini diberitakan, tapi berada di ruang dokter pribadinya Conrad Murray yang lenyap begitu La Toya mencarinya.Dia mengatakan bagaimana saluran infus terburai di kasur dan tabung oksigen berjejer di dinding kamar dari ruang dokter pribadi Michael itu.La Toya lalu mengisahkan dia membimbing anak-anak Michael, Prince Michael (12), Paris (11) dan Blanket (7), melihat mayat ayah mereka dan kemudian Minggu malamnya berdiri di samping Paris depan satu kotak perhiasan yang sudah terbuka, lalu putri Michael itu meletakkan kalung murah di pergelangan Michael serta menaburi sekujur badannya dengan kerikil hias warna warni.La Toya merasa memiliki banyak kesamaan dengan Michael, sama-sama bersuara tinggi, bertinggi sama, dan sama-sama tidak asing dengan pisau bedah.Meski sempat bersitegang dengan keluarga pada 1980an karena menerbitkan buku yang menggambarkan Michael fedofilia dan menuduh ayah mereka telah menyiksa anak-anaknya, La Toya tetap berupaya menjaga keutuhan keluarganya.Janda tanpa anak ini menjadi dekat kembali dengan Michael dan keluarganya, serta kerap menyambanginya saat Michael dan keluarga berkunjung ke rumah ibunya di Hayvenhurst Avenue, Encino. Terakhir kali melihat Michal adalah tiga minggu sebelum kematiannya. Saat itu Keluarga Jackson berkumpul merayakan Ultah ke 60 perkawinan orang tua mereka di restoran favorit keluarga Chakra di Beverly Hills."Dia berdiri menyambutku di depan pintu restoran, dan berkata 'Oh La Toya, kamu keren sekali." La Toya sendiri melihat Michael kurus. Di akhir acara, dia memeluk La Toya, kemudian berkata, "Kita mesti berkumpul lagi. Kemudian dia melangkah ke pintu, berbalik menengok dan melambaikan salam perpisahan. Itulah terakhir kali saya melihat adikku tersayang."La Toya mendengar Michael dalam bahaya justru ketika dia sedang membincangkan kematian aktris serial Charlie's Angels, Farrah Fawcett."Saya tinggal sekitar tiga menit dari rumah Michael di Beverly Hills. Saya sedang membicarakan Farrah Fawcett. Sekitar satu setengah jam kemudian, ayahku menelepon dari Las Vegas, “Pergi ke rumah sakit sekarang juga. Michael dilarikan ke rumah sakit.”’La Toya lalu menelepon pembantu ibunya untuk mengabarkan adiknya dirawat di UCLA Medical Centre di Westwood yang berada sepuluh menit dari rumah Jacko. "Saya segera masuk mobil dan terus bertanya (melalui telepon) ke pembantu ibu, 'Bagaimana keadaan dia?' Tetapi dia tak ngomong apa-apa. Kemudian saya mendengar ibu berbicara, 'Siapa itu?' dan setelah tahu yang nelpon saya, ibu meneriaki pembantu, 'Kenapa kamu bilang saja?' lalu merebut telpon, kemudian berteriak keras kepada saya, 'Dia sudah meninggal!""Saya hampir tabrakan. Kakiku tiba-tiba lunglai. Saya tak bisa menginjak rem. Saya nyasar ke pintu masuk rumah sakit dan memohon penjaga menolongku mengemudikan mobil karena saya sudah tak kuat lagi. Mereka lalu membawa saya ke tempat dimana Michael dirawat. Ibu sudah dalam keadaan menangis, anak-anak Michael juga menangis."Saya meraung, 'Benar dia meninggal?', ibu menjawab, 'Ya, dia meninggal dunia.' Saya nggak bisa berhenti menangis. Saya melolong dan anak-anak itu juga menjerit-jerit. Ibuku berdiri merangkul ketiganya, sambil menangis."
Anak-anak
Paris mendesak ingin melihat ayahnya untuk terakhir kalinya. Kemudian, bersama adiknya Randy, La Toya menemani Paris dan kedua saudaranya memasuki ruang Michael dirawat."Ada handuk menutupi wajahnya, lalu saya sisihkan, kemudian anak-anak itu melihat ayah mereka, Paris berkata, 'Oh daddy, aku menyayangimu,” kata La Toya."Kami memeluk dan menciumnya, anak-anak merenggangkan tangan ayah mereka. Dia tak kelihatan telah meninggal dunia. Matanya setengah terbuka seperti sedang tidur. Badannya masih hangat. Anak-anak menjerit dan menangis saat berada di luar ruangan, namun begitu melihat Michael semuanya diam dan tenang. Kami berdoa di depannya. Saya bertanya pada mereka, 'Apa yang ingin kalian katakan pada daddy?, mereka bilang hanya mau bicara secara pribadi."Paris memegang tangan ayahnya. Kami mengelilingi dipan. Dada Michael begitu merah akibat pompaaan pernafasan buatan. Saya singkapkan penutup untuk melihat kakinya. Semuanya baik-baik saja.30 menit kemudian, La Toya menandatangan surat kematian yang menerangkan Michael telah meninggal dunia."Ibu saya dan saudara-saudaraku memilih saya karena saya memiliki hubungan istimewa dengan Michael," aku La Toya.La Toya mengungkapkan bahwa adiknya itu tak akan dikuburkan di Neverland, "Michael membenci tempat itu. Setelah pengadilan (pencabulan anak) yang kedua, dia bilang ke saya, 'Saya tak akan pernah kembali ke tempat ini lagi. Saya benci. Tempat ini telah menghancurkanku.”’La Toya lalu menyorot prilaku dokter pribadi Conrad Murray yang bergaji 100.000 pounsterling sebulan, yang tak mau memperkenalkan diri kepada Keluarga Jackson kendati La Toya menuntutnya menerangkan apa yang telah terjadi pada Michael.Paris lah yang pertamakali menunjukkan Conrad kepada La Toya, "Itu dr Murray. Dia kardiolog terbaik di dunia. Bagaimana hal ini bisa menimpa daddy?"Dalam soal ini, pengacara Murray menolak kliennya telah berbuat salah, sebaliknya dia telah bekerjasama penuh dengan penyelidik. La Toya lalu mendekati sang dokter, "Saya ingin berbicara dengan Anda. Saya ingin tahu apa yang terjadi pada adikku. Tetapi, dia malah ngomong, "Michael sudah tak mampu lagi, maafkan saya." La Toya jengkel karena dia diberitahu dokter lain bahwa ada bekas suntikan pada tubuh Michael.Berdasarkan laporan-laporan, Michael memang telah menggunakan obat penenang untuk membantunya bisa beristirahat, termasuk Demerol dan Diprivan, obat yang tak diperkenankan dipakai kecuali di ruang operasi.Polisi telah menyita dua kantung obat yang diterbitkan atas nama lain dari berbagai apotek di negara-negara bagian berbeda di AS. Polisi telah meminta catatan medis sang mega bintang dari sejumlah dokter. La Toya berkata, "Itu akan terungkap. Anda bakal terkejut."Laporan forensik akan disampaikan bersamaan dengan hasil otopsi kedua. "Kami akan menunggu dan membandingkan dua laporan sebelum diumumkan ke publik. Saya sudah mengira hasilnya seperti apa, namun sementara ini saya tak mau bilang apa-apa dulu."Ada bekas suntikan di lehernya, tangan, dan banyak lagi akan terungkap beberapa pekan ke depan. Saya tidak bisa membicarakannya lebih jauh lagi karena bisa membahayakan penyelidikan. Yang pasti, saya tak berubah pikiran bahwa Michael telah dibunuh."Sekembalinya dari rumah sakit bersama ketiga anak Michael dan ibunya ke rumah Katherine, mereka menerima telepon dari rumah Michael. Orang yang menelepon adalah pembantu terpercaya Jacko, yaitu Michael Amin, seorang muslim saleh yang disebut Brother Michael.Dia berkata pada La Toya bahwa manajer Jacko yang kelahiran Lebanon, Dr Tohme Tohme telah memecat semua karyawan di properti milik Jacko di Beverly Hills dan rumah sewaan di Las Vegas."Saya ingin tahu bagaimana Michael meninggal dunia, dan pada pukul 11 malam di hari dia meninggal, semua karyawannya dipecat? Saya jadi curiga."Ketika La Toya tiba di rumah Michael dengan manajer dan teman dekatnya Jeffre Phillips, rumah itu sudah dijaga satpam-satpam baru."Saya masih bisa mencium dan merasakan keberadaan adikku dimana-mana. Saya dapat membaui farfum favoritnya, Black Orchid dari Tom Ford. Saya menuju ruang tidurnya. Ada pakaian yang teronggok di lantai."La Toya mengatakan Michael diangkut ke rumah sakit dari ruangan dr Murray, dan begitu mendapati Michael tidak tertolong, Mureay meneriaki bodyguard Alberto Alvarez untuk mencari pertolongan darurat."Tak seorang pun diizinkan naik ke atas, selain dr Murray dan anak-anak. Paris berkata pada saya bahwa mereka pun tidak diizinkan memasuki ruangan tatkala dr Murray memberikan Michael oksigennya," kata La Toya."Saya diberitahu orang-orang bahwa dokter itu terus saja mengatakan bahwa Michael masih hidup, tetapi Brother Michael menyaksikannya dan dia curiga Michael telah meninggal dunia. Tangki oksigen dimana-mana berjejer di dinding."Diprivan, saat di rumah sakit memang diberikan sambil memompakan oksigen ke pasien. La Toya mengakui adiknya menghadapi masalah obat-obatan yang dipercaya keluarga terjadi setelah dia mengeluhkan kondisi punggungnya menyusul kecelakaan pada tur Victory ada 1984.Tetapi, sebelum persiapan manggung di O2 London, La Toya percaya Michael bersih dari obat-obatan."Dia telah membersihkan semua sistem tubuhnya dari apapun demi kepentingan konser di London." Michael sebenarnya tidak ingin manggung di 50 konser, dia hanya setuju sepuluh saja, namun sang promotor terus saja menambahkannya karena panggung itu akan laris."Bahkan orang sehat saja mustahil tampil di banyak panggung. Michael itu rapuh. Dia selalu ingin mempercayai orang. Dia itu penurut. Dalam beberapa bulan terakhir, dia seperti terisolir. Saya yakin seluruh karyawan telah diinstruksikan untuk tidak menyampaikan pesan telepon dari keluarganya. Dan jika keluarga menjengkuk, jangan dibiarkan masuk. Orang-orang itu hanya membutuhkan uang Michael."Michael tidak mempedulikan kondisi keuangannya. Banyak orang diuntungkan oleh Michael. Rumah yang disewanya adalah contohnya. Semula sewanya hanya 15.000 pounsterling sebulan, namun menjadi 60.000 sebulan setelah tahu yang menyewa Michael Jackson.""Sebagai keluarga, kami ingin ikut membantu. Kami ingin mengurusinya. Tetapi kami tak bisa mendekati Michael. Saya tahu seuatu yang buruk telah terjadi. Saya percaya dia telah dipisahkan dair dunianya dan obat-obatan adalah cara untuk itu. Mereka membuatnya tergantung pada obat-obatan. Saya kira obat-obatan telah mengacaukan sistem tubuhnya sehingga dia meninggal dunia."La Toya mengancam akan memperkarakan siapapun yang bertanggungjawab atas kematian adiknya."Saya ingin mengungkapnya secara tuntas, Saya tak akan berhenti sampai saya mengetahui siapa yang bertanggungjawab. Mengapa mereka menjauhkan keluarga? Ini bukan soal uang. Saya ingin keadilan untuk Michael. Saya tak akan berhenti sampai saya tahu apa dan siapa yang membunuh adikku."La Toya terkejut mendapati betapa Michael bekerja terlalu diporsir, bahkan ini diakui Paris. "Mereka memaksa daddy bekerja terlalu keras.""Ketika seseorang rapuh, anda tidak bisa mempertahankannya untuk jalan terus. Banyak orang yang bertanggungjawab untuk itu, langsung atau tidak langsung. Mereka bilang pada Michael, pertunjukan telah dipesan, tiket telah terjual.”Dan Michael tetaplah Michael yang tak akan mau mengecewakan penggemarnya. "Anak-anaknya membuatnya begitu bahagia tetapi dia tetap tidak memiliki teman sejati. Masalahnya dia orang yang tidak mempercayai orang. Pada akhirnya, dia meninggal kesepian dikelilingi orang-orang bayangan."Orang bilang Michael menyimpan 1 juta poundsterling dana tunai di rumahnya, namun La Toya tak menemukannya, tidak pula perhiasan-perhiasannya, "Seseorang mengambilnya dan melakukannya dengan baik. Begitu banyak orang di dalam rumah sebelum saya sampai di situ."Pada jam-jam setelah Michael meninggal, Janet Jackson begitu mengkhawatirkan rumah Jacko sampai-sampai menempatkan tim keamanannya sendiri dalam rumah Michael. La Toya dan Janet ingin memindahkan semua harta Michael ke tempat aman demi anak-anaknya.La Toya mengatakan anak-anak itu terlindungi baik. Mereka bersama Katherine dan pengasuh Grace Rwaramba yang berada di sekitar mereka sehari setelah kematian Michael, kendati La Toya mencurigai motif sang pengasuh anak itu."Perasaan keluarga campur aduk terhadap pengasuh itu. Ibu bilang ingin dia menemani anak-anak, namun saya peringatkan untuk berhati-hati. Ini bukan karena suka atau tidak suka padanya. Ibu itu gampang tertipu dan memaafkan."La Toya laku membantah hubungan Grace dengan Michael telah berkembang jauh, "Saya dengar Grace menyukai Michael tetapi Michael tak menyukainya. Michael membiarkannya pergi Natal lalu. Saya punya banyak pertanyaan mengenai Grace. Dia itu instrumental dalam menjauhkan keluarga dari Michael. Lalu tiba-tiba dia kembali, mendengarkan dan memperhatikan keluarga. Saya kira prilakunya aneh."
Paris
La Toya mengatakan fokusnya kini adalah anak-anak Michael. Ketiganya memang berprilaku normal namun semuanya kurang pergaulan. Mereka tidak boleh menonton televisi. Mereka diajari di rumah dan hanya dibolehkan nonton film kartun. "Michael selalu mengatakan bahwa dia orangtua tunggal. Dia memang orangtua tunggal yang baik sekali. Lucu rasanya melihat dia mengganti popok bayi, karena anda tak akan menyangkanya. Tetapi Michael adalah seorang ayah yang menangani sendiri. Dia ahli lho. Mereka sendiri anak-anak yang bahagia, apapun yang terjadi."Paris ingin menjadi penyanyi. Prince Michael, si sulung, orangnya tegas. Saya melihat ada kesedihan pada dirinya. Dia menangis di rumah sakit, tapi sejak itu dia tak pernah menangis. Dia telah menjadi kepala keluarga di keluarganya. Blanket manja. Dia sangat lucu, suku berolok-olok kayak bapaknya."La Toya lalu menceritakan saat acara pemakaman di Forest Lawn, dimana ketiga anak menghadirinya.Dia mengisahkan, Paris membawa kalung murah bergambar hati terbuat dari logam dan bisa berubah warna ketika menyentuh kulit. "Hati ini ada dua bagian, kata Paris, Saya mau separuh untuk daddy, separuhnya akan saya pakai selamanya.”"Dengan berhati-hati Paris mengalungkan kalung itu ke pergelangan ayahnya, lalu berkata, 'daddy ini untukmu,' kemudian dia meletakan hati itu di tubuh Michael, terus berkata, 'Di atas tubuh daddy kalung ini menjadi biru karena dia beku. Di aku, warnanya jadi ungu.”"Dia meraup batu hias warna warni dan ditaburkan menghiasinya jenazah ayahnya. Dia berkata, 'Dia dingin sekali.' Bibir Michael sedikit bengkak karena diotopsi. Paris berkata, 'Siapa yang melakukan ini ke daddy?”La Toya sendiri menyimpankan sarung tangan di mayat Michael, serta kacamata hitam favoritnya. Michael Bush, perias kepercayaan Michael, menghiasi jas jenazah Michael dengan mutiara dan manik-manik. Jacko dipakaikan setelan hitam dengan ikat pinggang berwarna emas lambang orang suci di kedua ujungnya, sementara Karen Faye, sang perias wajah, membedaki wajah Michael dengan kosmetik.La Toya berkata, "Saya sangat bangga Paris berpidato di upacara penghormatan terakhir. Ketika Stevie Wonder sedang menyanyi, dia membisikiku, “Bibi La Toya, saya ingin ke panggung dan berbicara sesuatu mengenai daddy.”Saya membimbingnya ke penggung, tetapi pada akhirnya, ketika kami menyanyikan 'We Are The World' dia berkata, 'Saya malu sekali' tetapi dia berubah pikiran dan tersampaikanlah kata-kata cintanya untuk sang ayahnya seperti dilihat orang kemudian."Dua saudara laki-lakinya pendiam, sedangkan Paris berkemauan keras. Setiap hari dia mengenakan T-shirt yang biasa dipakai Michael, sementara dinding kamarnya dihiasi poster dan gambar ayahnya. Dia tetap menuliskan surat untuk ayahnya setiap hari, surat-surat yang sangat manis, mengenai betapa dia mencintai ayahnya."Surat-suratnya brilian. Saat anda membacanya anda akan menangis. Dia menyukai sinar cahaya di panggung. Dia selalu menyanyikan lagu-lagu ayahnya dan dua itu spesial. Dia memiliki faktor X."La Toya lalu berbicara soal ibu yang melahirkan dua anak tertua Michael, Debbie Rowe, yang sedang berjuang mendapatkan hak asuh kedua anaknya.La Toya meragukannya, "Mereka bukan anak-anak Debbie. Mereka bahkan tidak mengetahui siapa ibu mereka. Seperti orang lainnya di kehidupan Michael, Debbie juga dilatarbelakangi uang. Dia sendiri selalu bilang dia bukan ibu dari anak-anak itu. "Perasaanku dia akan terus mengejar anak-anak. Saya cukup tahu siapa Debbie, oleh karena itu saya mencegahnya melakukan itu. Debbie hanya melihat anak-anak itu barang sejenak. Michael tidak pernah mengenalkan mereka sebagai anak-anaknya.""Anak-anak itu adalah kebahagiaan terbesar Michael. Dia adalah mega bintang, namun orang yang sangat mencintainya adalah ketiga anaknya itu."La Toya mengkhawatirkan kesehatan ibunya, Katherine, yang kini berusia 79 tahun. "Dia jantungnya keluarga kami, tetapi sayalah perekat keluarga ini untuk tetap bersama. Semuanya terluka. Saya susah tidur sejak kematian itu. Saya takut ibu stres."Michael tahu dia tidak akan pernah menjadi kakek-kakek. Dia tidak ingin menjadi tua. Dia berkata padaku bahwa dia akan menikah di usia 45 dan mati di umur 50. Dia telah berfirasat."Meski begitu, La Toya terus menyemangati Michael. Dia berencana membeli rumah seharga 40 juta pounsterling di Las Vegas milik Sultan Brunei yang akan dijadikan tempat mangkalnya setelah konser O2 selesai.Michael rajin membaca buku tentang penyutradaraan film. "Yang pertama (yang akan dibuatnya) adalah flm horor berjudul Thriller. Dia bahkan telah merancang posternya. Dia ingin pensiun dari musik. Dan dia memang telah mengakhiri musik untuk selamanya."Ironisnya, setelah bertahun-tahun bertengkar, Keluarga Jackson kini bersatu kembali dalam suana berkabung, namun bertekad untuk menyingkap kebenaran di balik kematian Michael."Saya akan melakukan apapun yang saya bisa untuk mengetahui bagaimana dia meninggal. Jika dia meninggal karena overdosis, maka saya ingin tahu siapa yang memasok obat-obatan kepadanya dan siapa yang pertamakali mengenalkannya. Kami belum berkesempatan untuk berbicara dengan dr Murray mengenai hari-hari terakhir Michael. Saya perlu tahu apa yang dia lihat atau dengar."
http://www.antaranews.com/view/?i=1247544302&c=SBH&s=MUS

Suasana di menit-menit terakhir Michael Jackson

Jakarta - Dengan menggigil dan panik, anak perempuan Michael Jackson, Paris, berteriak, “Mana ayah?” begitu tim paramedis menghambur memasuki rumah bergaya istana ala Hollywood, Kamis pekan lalu.
Dengan rambut pirang lebatnya yang acak-acakan disertai tangisan, bocah perempuan berumur 11 tahun ini dirangkul erat oleh dua saudara lelakinya Prince Michael dan Prince Michael II, dan bertiga mereka menangisi sang ayah yang terbaring tidak sadarkan diri di kamar tidurnya.
Ini adalah suasana yang berubah kacau yang dihadapi petugas pertolongan darurat manakala mereka menyerbu masuk ke rumah bergaya istana di kompleks Carolwood Drive, Los Angeles, yang dikontrak Jacko Rp1,7 miliar sebulan.
Ketiga bocah yang menjadi tambatan hidup dan bagian terpenting si Raja Pop ini mendadak terhempas ke dalam mimpi buruk bahwa ayah mereka yang superstar musik itu tak akan selamat.
Seperti terjadi pada setiap babak kehidupan para legenda musik yang bermasalah, saat-saat terakhir hidup Michael juga diliputi permainan hidup yang mengerikan.
Pertama, anak-anaknya dan juga dokter pribadinya, Conrad Murray, semula berpikir Jacko sedang bercanda berpura-pura mati.
Lalu, dengan sembrono Jacko mengatakan pada seorang teman dekatnya bahwa dia ingin “pergi seperti Elvis.”
Setelah itu, dia menolak merehabilitasi kecanduannya pada obat-obatan terlarang.
Terakhir, obat-obatan inilah yang menghancurkan pola tidurnya serta membuatnya kerap mengigau “tidur sambil jalan” bagaikan mayat hidup atau “zombie” dalam video musiknya,Thriller.
Paramedis tiba di kediaman Jacko pukul 12.30 siang, hanya sembilan menit setelah mereka menerima panggilan darurat 911.
Sumber yang menjadi staf Jacko mengisahkan, “Suasana krisis segera menebar ke seluruh ruangan rumah bagaikan tiupan angin puyuh.
“Ketiga bocah dibawa ke satu ruang oleh sembilan pengasuh, namun mereka mengira ayah mereka sedang bercanda. Dia memang sering bermain dengan berpura-pura mati, lalu tiba-tiba bangun untuk mengejutkan anak-anaknya, makanya anak-anak itu mengira dia sedang bercanda.
“Namun begitu mereka melihat ambulans tiba, mereka benar-benar tergguncang. Paramedis berlarian ke loteng, sementara sirene meraung-raung. Anak-anak itu ketakutan dan mulai menangis dan berteriak memanggil ayah mereka.”
Untuk menghindarkan mereka dari trauma melihat sang ayah yang kaku digotong keluar rumah dengan bantuan alat pernafasan hingga menutupi mukanya, anak-anak itu segera dibopong dimasukkan ke bagian belakang satu kendaraan yang ditunggui kakak perempuan Michael, La Toya dan ibunya Katherine.
Paris, bocah perempuan berusia 12 tahun dan si bungsu yang masih berumur enam tahun Prince Michael II, dibawa serta ke UCLA Medical Centre.
Begitu tiba di rumah sakit, mereka langsung ditenangkan oleh anggota keluarga besarr Jackson yang membawakan mereka krayon dan kertas gambar sebagai pengalih perhatian, kemudian menghiburnya bahwa ayah mereka akan segera membaik, kendati ayah mereka sebenarnya telah terbujur kaku di ruang operasi.
Sejenak bergiliran mereka memeluk saudara-saudara tuanya dan berdoa untuk ayah mereka.
Dalam wawancara esklusif dengan News of the World, penasihat spiritual Michael, Deepak Chopra menceritakan, “Banyak sekali orang di sana dan anak-anak itu kelimpungan, berteriak dan menangis.”
Setelah Michael Jackson diumumkan meninggal pukul 2.26 siang, anggota keluarga sambil sesunggukan membawa anak-anak Jacko ke rumah utama keluarga Jackson di Encino.
Hanya sekitar tiga jam sebelumnya, Jacko disuntik Demerol –obat penenang berbahan morfin yang membahayakan dan acap disebut Michael sebagai tonik untuk kesehatannya– yang diperkirakan menjadi penyebab kematiannya.
Chopra yang juga adalah seorang dokter terkenal serta anggota American College of Physicians, mengonfirmasikan bahwa obat penenang itu telah disuntikan dengan teratur.
“Itu satu hal yang sangat tidak pantas yang sedikit pun tak boleh terlintas pada pikiran Anda. Bagi saya, itu (komposisi dan frekuensinya) jelas bahwa dia telah diberikan obat di luar takaran (overdosis),” kata Chopra.
News of the World mendapat konfirmasi dari dokter pribadi Michael yang merupakan kardiolog asal Las Vegas, Conrad Murray, bahwa dia memang berada di samping Jacko saat ajalnya dicabut, dan sempat mengira pasieannya itu sedang berpura-pura mati.
“Sangat menyedihkan, Murray mengaku mengira Michael sedang bercanda, seperti yang sering dilakukannya ketika menggoda anak-anaknya. Namun kali ini, tragisnya itu sungguhan.
Murray mencoba berbicara dengan Michael demi menyadarkannya, namun dokter ini segera menyadari bahwa ini bukan guyonan. Dia segera tahu bahwa Michael sedang dalam bahaya besar.”
Kaget karena teman sekaligus pasiennya tengah berjuang mempertahankan hidup, Murray dengan gelisah kemudian berusaha menyadarkan kembali Michael, meneriakinya untuk segera sadar kembali.
Sumber News of The World ini melanjutkan, “Ketika teriakannya semakin nyaring, dia meminta staf lain membantunya. Mereka lalu berdatangan mendekat dan melihat Michael pucat pasi, ambruk di atas ranjang. Dia dibopong ke bawah ranjang untuk kemudian diberi beberapa pernafasan buatan.
“Murray kelihatan hampir menangis dan tidak bisa berbicara apa-apa lagi. Itulah saat panggilan ke 911 disampaikan. Tetapi Murray tahu Michael sebenarnya telah meninggal dunia.
“Kami diberi tahu bahwa Michael telah disuntik tranquilleser (obat penurun stres) pada malam sebelumnya dan dia berjalan gelisah mengelilingi rumah.
“Dia telah menjalani hari yang melelahkan pada saat latihan demi pertujukannya nanti yang baru selesai tengah malam. Anehnya latihan itu membuatnya benar-benar terjerat, dia begitu kelelahan sampai tidak bisa tidur.
“Dia tak bisa duduk atau diam barang sejenak, dan meminta untuk disuntik syarafnya.
“Hanya Tuhan yang tahu berapa banyak pil penenang yang telah dia telan. Michael berada di ujung tanduk, tenggelam dan benar-benar kacau. Dia mengeluh bahwa jantung dan dadanya berdetak cepat.”
Chopra mengungkapkan, sang bintang adalah pribadi yang sakit seraya menambahkan, “Dia pernah bilang pada saya bahwa dia ingin pergi seperti Elvis, bukan seperti Marlon Brando. Saya pikir secara tidak sadar dia telah memperkirakan (akhir kematiannya seperti apa).”
Elvis meninggal dunia di usia ke-42 di tengah drama besar dalam mansion Graceland (rumah besarnya) di Memphis, Tennessee, sedangkan Brando meninggal dunia di usia ke-80 karena masalah kesehatan biasa.
Michael yang menghabiskan 10 juta dolar AS untuk perawatan kesehatannya, bertemu Chopra pada 1988 dan keduanya terus akrab sampai Jacko meninggal.
Chopra yang juga dokter, telah berupaya menolong sang bintang menjauhi kecanduannya pada obat-obatan.
Dia mengisahkan, “Setelah kasus pelecehan anak pada 2005 Michael menemuiku dan menginap selama seminggu di rumahku.
“Suatu hari tiba-tiba dia meminta resep. Dia tahu aku dokter sehingga dia meminta obat narkotika. Saya tanya dia, ‘Untuk apa kamu inginkan narkotika?’ Dari situ saya segera tahu dia telah menjadi pemakai (narkoba) dan kemungkinan besar sejumlah dokter telah memberikan obat-obatan narkotik itu.”
Jacko berkilah, dia hanya mengonsumsi obat penenang untuk sakit kepalanya, namun Chopra tidak melihatnya berusaha melawan kecanduannya pada obat-obatan terlarang yang adalah masalah besar.
Chopra membujuk Michael untuk pergi ke pusat rehabilitasi korban narkoba, namun sang biduan menolak.
“Aku benar-benar putus asa menolongnya. Anda tak akan bisa menolong orang yang sedang dalam penolakan. Saya pikir ketergantungan pada narkoba itulah yang bertanggungjawab atas kematiannya. Itulah yang menjadi penyebab serangan jantungnya.” (antara)
http://thepadi.com/suasana-di-menit-menit-terakhir-michael-jackson.htm

Brooke Shields Mengenang Michael Jackson


Jakarta (ANTARA News) - Semua orang bingung dengan hubungan kami. Tak ada yang mengerti dan aku tak peduli. Ibuku selalu sangat positif dan baik kepadanya, sebaliknya dia juga menyayangi ibuku. Ibu senang mencandainya dan menggelitikinya bagaikan ke anak kecil, sebaliknya Michael selalu mengusili ibu. Dia bilang, "Kamu beruntung bisa dekat dengan ibumu." Dia memang memiliki hubungan sangat berbeda dengan ayahnya, dan aku kira dia iri pada hubungan kami.Kami membangun hubungan lama sekali dan tidak pernah ada kepalsuan di situ. Orang berharap apapun di dunia hiburan atau Hollywood berlangsung singkat, tapi bagiku bukan cerita aneh kami abadi berteman. Orang ingin cerita buruk atau berita menghebohkan, dan sejujurnya, sejak kami pertamakali bertemu saat aku berusia 13 tahun, kami sudah saling memahami dan bersahabat, dan kami tak ingin mengubahnya menjadi yang lain.Aku melanjutkan SMA dan berkuliah, dan aku harus memaksakan diri untuk ini, sementara dia tidak mengalami kemewahan itu. Dia selalu tertawa ketika kuceritakan apapun yang terjadi di kampus atau sekolah.Aku kira, dia tidak kesampaian sehingga aku harus membagi pengalaman ini dengan bercerita padanya soal olahraga atau pemandu sorak.Apa pandanganku soal pernikahannya dengan Lisa Marie? Aku kira kami bukan orang yang kolot, seseorang seperti Michael bukan orang yang jatuh cinta pada orang lain untuk kemudian menikahinya.Aku kira ada sedikit orang yang membuat dia nyaman bersamanya, dan aku tahu soal Lisa Marie, dia sangat lembut, dia bisa membuatnya nyaman, mereka bisa berbicara mengenai hal-hal yang aku yakin Lisa memahaminya seperti dia memahami ayahnya (Elvis Presley). Jadi aku kira dia berusaha membiasakan diri. Ada saat ketika dia mengajakku menikah, dan aku akan berkata, "Kamu memilikiku di seumur hidupmu, kamu tak perlu menikahiku, aku akan lanjut dan teruskan hidupku, memiliki keluarga dan anak-anakku sendiri, dan aku selalu menjadi milikmu."Dia tidak bernah benar-benar melamarku secara resmi. Dia hanya bilang, "Kenapa kita tidak mengadopsi anak saja? (Kujawab) Cara hatimu bekerja adalah apa yang aku inginkan ada dalam hidupku, dan aku bilang padanya, 'Kamu selalu memiliki hatiku, kita tak perlu mengadopsi bayi, dan aku kira memang indah jika kamu menginginkan anak, mengadopsi anak."Aku memang ingin jatuh cinta dan menikah, kemudian mempunyai anak-anakku sendiri, lalu kukatakan, "Aku kira kamu tak perlu sampai melakukan itu." Percakapan ini terjadi, kuingat, sebelum dia menikahi Lisa Marie di usia kesembilanbelas. Dia membicarakan itu denganku, dan kubilang, "Aku rasa ini bukan hal terbaik yang mesti kulakukan." Aku baru saja lulus kuliah, dan ingin jatuh cinta serta sebuah kisah indah, aku masih bermimpi soal itu. Dia hanya begitu tersentuh oleh begitu banyak anak-anak Rumania yang yatim piatu, dan dia ingin menaungi mereka, dan aku benar-benar ingin bekerja bersamanya menangani anak-anak itu, tetapi hal itu akan membuat hidupku berantakan.Aku berharap saat Anda menulis ini tidak terdengar ganjil. Ini adalah tentang seorang pemuda yang terus berusaha mencari kebahagiaan. Aku rasa dia ingin memanfaatkan kemampuannya dan mengubah kehidupan orang-orang, dan dia tahu sekali aku juga ingin melakukan itu bagi dunia. Makanya, dia akan merangkul seseorang sepertiku, dan berkata, "Bagaimana kita bisa membuat perbedaan, adalah lebih mudah mengadopsi seorang anak jika kita menyatu." Dia tak pernah secara resmi berkata, "Maukah kamu menikah denganku," itu tak pernah kejadian, dia tidak pernah sejelas itu, tetapi aku kira dia orang yang terus berusaha menggapai kebahagiaan.Masalahnya adalah saat Anda berupaya mengungkapkan masalah ini ke masyarakat, maka tabloid-tabloid akan mendakwanya dengan berita, "Dia ingin hidup bersama dengan Brooke Shields dan mengadopsi anak," dan berita itu terdengar menjengkelkan. Berita seperti itu tak penah jelas.Dia bertemu dengan orang yang dia cintai seumur hidupnya dan tak mau melepasnya, dan dia ingin semuanya hidup harmoni karena dia tak ingin keluar dari dunia yang begitu ganas dan terlalu banyak masalah yang mesti dipecahkan, dan itu semua wajar.Aku melihat banyak orang berada pada posisi dimana mereka berusaha menarik orang lain ke dalam lingkarannya, karena keluar dari kehidupannya meski hanya keluar untuk jalan-jalan menjadi terlalu mahal untuknya.Itulah mengapa dia menciptakan Neverland, karena dia ingin mengajak orang masuk sehingga dia tak harus meninggalkannya sekaligus bisa merasakan kebahagiaan orang lain dan mendapatkan kembali sesuatu yang dia rasakan hilang darinya. Jadi benar dia ingin menjadi seorang yang menjadi penyeru bagi yang lainnya.Aku tak bisa menebak mengapa tahun-tahun terakhir dia begitu menantang. Aku kira intinya, saat Anda menjauhi diri anda sendiri sejauh dan selama itu, dan jika Anda tidak cukup sehat untuk itu, karena ada periode masa manakala aku pikir musiknya adalah kekuatannya, dan itu adalah saat dia menyaring dan menceburkan dirinya ke situ, dan jelaslah dia tahu apa yang diharapkan dan mampu mewujudkan apa yang dia inginkan. Kehidupannya, aku kira, sangat sulit untuk diselami, dan aku tidak tahu jika orang di sekitarnya telah berusaha keras menolongnya.Aku rasa dia tidak dikelilingi orang-orang baik. Kukira dia hanya menciptakan dunia yang dia rasakan aman untuk dimasukinya.Kami kerap pergi bersama ke restoran, saat itu kami linglung, tapi setidaknya kami menemukan satu restoran dan meja kosong. Masuk keluar restoran itu sia-sia, tapi kami tetap melakukannya, namun perlahan tapi pasti, dia berhenti pergi ke restoran. Dia pun semakin kurus dan kurus saja...mulanya dia mengejekku karena selagi aku di kampus, selalu ada pesta bir atau sejenisnya, dan dia akan berkata, "Aku tidak percaya kamu mabuk," dan aku akan jawab, "Ini kampus lho, itu yang kamu lakukan di kampus, minum-minum, gila-gilaan sampai kamu tak mau lagi minum, ya begitulah dunia kampus," lalu dia menjauhi semua jenis alkohol, menjauhi semuanya, dan dia pun begitu steril.Dia menertawaiku karena aku hidup tidak sehat.Aku patah hari karena dia seperti berusaha lari (dariku), aku merasa dia seperti menghindar. Aku mengkhawatirkan kondisi keuangannya, mengkhawatirkan anak-anaknya, mengkhawatirkan kesehatannya. Aku selalu khawatir dengan kesehatannya karena aku lihat dia terlalu kurus. Dia menggodaku, khususnya saat masih kuliah, karena aku berubah gemuk, dan aku bilang, "Aku tahu kamu mau bilang aku gendut kan, tapi..." dan aku sebenarnya bercanda, tapi dia menjadi sangat sangat tahu diri, dalam soal apapun, aku balik bilang, "Aku rasa kamu tambah kurus saja." Dari situ, aku mulai mengkhawatirkan kesehatannya.Aku lihat dia semakin menjauh saat hidup kami berubah. Pada semua peristiwa besar dalam hidupku, dia selalu menemaniku, apakah itu saat ayahku meninggal dunia, saat aku melahirkan putri pertamaku, dan masa-masa gawat setelah melahirkan anak, kami ngobrol, namun kemudian semakin sulit nyambung, dan beberapa orang di kehidupannya yang sering kumintakan untuk disambungkan padanya, dipecat atau meninggalkannya atau menjauhinya, dan pada beberapa tahun terakhir hidupnya, aku semakin sulit mendapatkan nomor telepon yang benar untuk bisa berbicara dengannya.Aku suka merasa bahwa aku adalah sahabatnya. Itulah yang selalu terjadi, dan persahabatan kami tidak pernah putus, sebaliknya hidup abadi.Apapun yang terjadi, satu hal yang tak pernah terlewatkan kalau kami berbicara di telepon adalah dia selalu cekikian atau tertawa, lalu menyapa, "Oh, Brooke," dan aku tetap seperti yang dulu, bagiku itulah hal terpenting dari kami berdua. Aku ingin dia akrab dengan anak-anakku, tetapi semakin sulit saja mengajaknya keluar rumah dan mengunjungiku, sepertinya trauma. Aku rasa dia seharusnya tak berakhir dengan cara seperti itu. Aku
http://www.antaranews.com/view/?i=1247717835&c=SBH&s=MUS

Living With Michael Jackson


Jacko Kecil Sering Dicambuk Ayahnya
London, 6 Pebruari 2003 15:32
Publik Inggris mendapat suguhan menarik berupa wawancara eksklusif dengan Si Raja Pop Michael Jackson. Senin lalu, sebuah televisi Inggris, ITV, menayangkan wawancara khusus Jacko, demikian dia biasa dipanggil. Dipandu Martin Bashir, sang pewawancara yang harus menghabiskan delapan bulan dengannya untuk mendapatkan wawancara eksklusif ini.Martin Bashir, yang pernah mewawancara Lady Di pada 1995, memandu acara itu selama 90 menit, mengungkap seputar kehidupan pribadi penyanyi kelahiran Gary, Indiana, 29 Agustus 1958 ini, dari kecil hingga menjadi superstar.Menurut produser acara tersebut, wawancara ini merupakan suatu program yang menggebrak. Begitu pula dengan kritikus media Inggris. Mereka menyebutnya sebagai info yang mendalam dan sangat artistik.Program acara bertajuk Living with Michael Jackson ini, ditayangkan pula stasiun televisi ABC, Amerika Serikat, Jum'at minggu ini, dengan nilai kontrak jutaan dolar.Program yang disebut sebagai dokumenter kehidupan pribadi ekslusif, telah diiklankan di televisi lainnya, di Inggris dan AS. Tayangan ini juga merupakan tayangan tersukses sepanjang sejarah kehidupan Michael Jackson, yang selama ini kehidupan pribadinya sangat tertutup bagi pers dan dunia luar.Sebelum ini, Jacko pernah diwawancara secara khusus oleh presenter beken Oprah Winfrey. Sepuluh tahun kemudian, Jackson kembali mengungkapkan apa sebenarnya yang terjadi pada dirinya kepada Uri Geller.Jackson menyebut Geller sebagai teman Inggris yang telah membantunya mengungkapkan berbagai sisi positif dirinya kepada dunia. Geller, seorang psikiater, juga membantu Bashir -WN Inggris keturunan Pakistan- mengatur wawancara dengan Diana di BBC, ketika mereka melakukan wawancara seputar gonjang- ganjing perkawinannya dengan Pangeran Charles.Dalam dokumenter tersebut, Jackson mengungkapkan, ia sering mengundang anak-anak tidur dengannya rumahnya di Neverland. Bahkan, anak-anak dibolehkan tidur di tempat tidur utamanya. Namun ia menegaskan, ia tidur sendiri di lantai.Satu hari usai wawancara dilakukan, banyak pemirsa yang menelepon ke stasiun televisi tersebut, memaksa agar dilakukan investigasi atas tindakan pelecehan seksual terhadap anak-anak. Bahkan, ada yang menyebut dokumenter tersebut sebagai sebuah "catatan bunuh diri terpanjang sepanjang zaman" ("the longest suicide note in history").Dalam tayangan itu Jacko mengisahkan, ia baru saja melakukan dua kali operasi plastik. Kakak kandung diva Janet Jackson ini sekaligus membantah pemberitaan bahwa dirinya telah merombak total wajah dan warna kulitnya.Jacko menegaskan, operasi plastik pada hidungnya berguna untuk membantu menyanyikan lagu-lagu bernada tinggi.Yang paling menghebohkan, Jackson mengumumkan, bahwa ia memiliki anak laki-laki ketiga, yang dinamai Prince Michael II. Nama panggilannya Blanket. Namun ia tidak tahu siapa ibu dari anak tersebut. Tentang masa kecil, Jacko mengungkapkan, ia seringkali menangis karena tindakan kasar yang dilakukan ayahnya, yakni mencambuk dengan sabuk kulitnya.Sebagaimana anak laki-laki lainnya, ia suka main pistol-pistolan air, memanjat pohon, bermain bersama anak-anak, serta melakukan kegiatan religius.Dalam tayangan film dokumenter tersebut, juga ditampilkan rumah Jacko di Neverland, Los Angeles, yang berdiri pada lahan seluas 3.000 acre. Selain itu, ia juga membangun sebuah kebun binatang pribadi di dalamnya.Dua anak Jacko lainnya, Prince Michael I dan Paris, yang keduanya memiliki rambut pirang dan sengaja ditutup di bagian wajahnya untuk menghindari adanya teror penculikan, ditayangkan pertama kali di acara ini. Mereka sempat berpegangan tangan dengan Bashir.Teman Jacko yang masih berusia 12 tahun, Gavin, yang pernah mengidap penyakit kanker, dengan rasa kesal mengakui, mereka telah menghabiskan waktu di Neverland.Jackson juga menceritakan bahwa ia pernah menyelamatkan putrinya yang baru saja lahir, yang hampir diculik oleh dokter yang membantu melakukan proses kelahiran.Superstar itu mengaku, ia ingin sekali mengadopsi dua anak dari setiap benua.Dalam tayangan itu, Jacko mengakui, ia terlalu canggung melakukan hubungan seksual normal dengan pacar pertamanya, Tatum O'Neill.Sepuluh tahun lalu, Michael Jackson lolos dari tuduhan pelecehan seksual terhadap anak-anak.

Saya hanya ingin meluruskan terjemahan berita yand didasarkan pada film dokumenter LIVING WITH MICHAEL JACKSON.Pada bagian terakhir artikel, disebutkan bahwa Jackson pernah menyelamatkan upaya penculikan anak perempuannya dari dokter yang membantu kelahirannya.Yang benar adalah, Jackson yang menculik anak perempuanya dari rumah sakit dan ibunya untuk dibawa pulang karena ia takut akan terjadi sesuatu dengan putrinya di rumah sakit. Paris Katherine -dengan wajah penuh cairan plasenta - dibawa lari ayahnya langsung setelah ia keluar dari rahim ibunya.
http://www.gatra.com/2003-02-06/artikel.php?id=25085

hasil otopsi, mengerikaan

Jakarta (ANTARA News) - Media terbitan Inggris, The Sun, mendapat "bocoran" hasil otopsi jenazah sang legenda musik pop Michael Jackson."Rincian hasil otopsi yang mengerikan adalah penyanyi itu sebenarnya tinggal tulang --tidak ada makanan di perutnya kecuali pil - pil," tulis The Sun.Paha, pinggul, dan di bahunya ada bekas tusukan jarum suntik - yang diyakini sebagai injeksi narkotika penghilang nyeri. Suntikan itu diberikan tiga kali sehari dan sudah berlangsung bertahun-tahun.Terdapat juga banyak bekas pembedahan yang kemungkinan adalah hasil dari 13 kali operasi kosmetik.The Sun yang mengutip hasil otopsi itu menulis bahwa bintang dengan tinggi 5 kaki 10 inci (178,8cm) itu meninggal dalam keadaan "sangat kurus" yaitu sekitar 53 kg.Hasil otopsi juga menunjukkan sang bintang bisa dibilang tidak punya rambut lagi. Saat meninggal dia mengenakan wig dan tinggal sedikit helai rambut di kulit kepalanya.Kulit kepala di atas telinga kirinya sudah benar-benar botak dan ada bekas luka. Kemungkinan luka itu akibat kecelakaan tahun 1984 ketika rambut Michael Jackson terbakar saat pembuatan film iklan untuk Pepsi.Di jenazah itu juga terdapat patah tulang rusuk, kemunginan akibat dadanya terus ditekan-tekan saat orang-orang berusaha menolongnya dari gagal jantung.Ada empat bekas suntikan di sekitar jantung Jacko, julukan Michael Jackson. Kemungkinan suntikan itu berisi adrenalin yang diinjeksikan langsung ke jantung.Tiga suntikan itu menembus dinding jantung dan menyebabkan kerusakan. Satu suntikan lain meleset dan malah kena tulang rusuknya.Ada lebam di lutut Michael Jackson dan di dua tulang keringnya. Otopsi tidak berhasil menemukan penyebab luka tersebut.Terdapat pula luka benda tajam di punggungnya yang merupakan indikasi dia baru jatuh."Raja musik pop" itu juga punya wajah yang penuh bekas sayatan bedah plastik. Seorang sumber yang dekat dengan Jackson mengatakan "dia tinggal kulit dan tulang, rambutnya sudah rontok dan saat meninggal di perutnya tidak ada makanan dan hanya pil-pil. Bekas suntikan di seluruh tubuhnya serta kerusakan akibat bertahun-tahun bedah plastik menunjukkan bahwa dia sudah dalam tahap akhir kemerosotan.""Dokter-dokternya dan orang-orang di sekelilingnya menjadikan Michel Jackson menghancurkan diri sendiri. Harus ada yang dimintai pertanggungjawaban."(*)
http://www.antaranews.com/view/?i=1246248069&c=SBH&s=SEL

Kamis, Juli 16, 2009

peluk islam, Michael ganti nama

LOS ANGELES - Michael Jackson yang baru saja kehilangan Neverland, mendadak memeluk agama Islam. Raja pop dunia itu pun berganti nama menjadi Mikaeel.Michael mengucapkan dua kalimat syahadat (ikrar memeluk Islam) dalam sebuah seremoni kecil di kediamannya di Los Angeles.Dia duduk di lantai mengenakan peci dan seorang Imam dari masjid memimpin seremoni. Demikian dikutip The Sun, Jumat (21/11/2008).Michael lebih memilih nama Mikaeel yang merupakan nama salah satu malaikat dalam Islam, ketimbang menggunakan nama Mustafa. Michael menolak Mustafa yang berarti 'orang terpilih'.Pria yang akrab disapa Jacko itu memutuskan masuk Islam setelah mendengarkan pengalaman spiritual produser dan penulis albumnya. Kedua orang tersebut meyakinkan pelantun Ben itu, bahwa setelah menjadi muslim hidup mereka lebih baik.