Senyumnya kala itu...
Langit tampak gelap tanpa bintang
Bulan tak bersinar
Kosong
Aku duduk tegap
Tanganku mengepal
Gugup kumpulkan seluruh asa
Saat mulut bicara, terdengar bergetar
Padahal,sudah begitu lancar dalam plainning
Malam semakin larut
Tapi aku tak peduli
Hanya senyumnya sebagai jawaban
Hanya senyumnya sebagai timpalan dari pernyataan
Hanya senyumnya sebagai pengisi kesunyian
Hanya senyumnya yang dapat kunikmati
Malam semakin larut
Saatnya gadis pulang
Sudah masuk waktu tenggang jam malam
Nanti tidak dapat pintu
Pukul 11 malam gadis sampai rumahnya
Ingin menangis tapi terasa konyol
Berada diantara penolakan dan penerimaan
Senyumnya paling memukau diantara semua senyum
Semua senyum selama 19 tahunnya gadis
Senyumnya sangat menawan
Cakep, manis, imut, tampan, lembut, tegar, dewasa, kalem, misterius, jahil, usil, ...
Semua bercampur bersama dingin malam...
Senyumnya kala itu